DAMPAK BURUK DARI SIKAP PEMARAH
Marah.
Kalian semua pasti tak asing lagi dengan kata marah, setiap orang bisa marah
baik itu marah dengan cara diam maupun marahnya dengan kata-kata yang kasar dan
volume suara yang tinggi. Dari itu semua kemarahan tak luput dari kesalahan
seseorang baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Baik dalam hal masalah
sepele maupun masalah yang dianggap serius. Marah yang tak terkontrol dengan baik bisa merugikan diri
sendiri tak jarang kita sering menyesal setelah melakukan hal diluar kendali
saat marah.
Dari
semua yang terjadi penulis dapat menyimpulkan bahwa marah boleh saja kita
lakukan sebagai ungkapan kekesalan tapi ingatlah efek dari amarah tersebut.
Saya pernah marah dengan diri sendiri
kenapa tidak bisa melakukan begini dan begitu. Hari berikutnya saya merenungkan
apa yang telah saya lakukan terhadap diri saya. Ternyata marah tidak
menyelesaikan masalah. Yang ada menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya.
Bayangkan, dengan diri sendiri saja amarah menghasilkan efek samping, bagaimana
kalau kita marahnya sama, anak kecil, orang tua, bahkan sama sebaya.
Ok.
Penulis akan membahas seemuanya satu persatu.
Marah terhadap diri sendiri
Tindakan
ini secara tidak langsung telah menumbangkan mental diri. Potensi yang dimiliki
menjadi tumpul dan diri enggan untuk melakukan pekerjaan yang dipermasalahkan lalu, hati menjadi keras
dan sering sekali cepat emosi, sehingga sulit sekali untuk menerima
nasehat. Hal seperti ini sangat
merugikan sekali bagi kita.
Marah terhadap anak kecil
Kita
semua tahu bahwa anak kecil terkadang membuat kesal, tetapi mereka itu
sebenarnya tidak tahu apa yang telah mereka lakukan. Mereka hanya butuh bimbingan, perhatian dan
kasih sayang dari kita. Sebagai contoh saat mereka menumpahkan air di lantai,
seketika kita akan marah dan membentak
mereka. Tindakkan semacam ini membuat mereka menjadi sedih bahkan menangis, yang
berakibat fatal bagi sikecil. Selain itu menimbulkan rasa takut, meraka merasa
tidak berharga, kecewa, dan terluka hatinya hal semacam ini lama- kelamaan anak
yang sering dimarahi akan dirinya tertutup sulit untuk biacara dan bisa
mengalami depresi.
Marah terhadap orang tua atau lebih tua dari kita
Pantaskah
hal itu dilakukan? (tanyakan pada dirimu) terutama pada mereka yang lanjut
usia. Sebagai anak tak baik memarahi orang tua karena jika mereka terluka dengan
perkataan, maka kita berdosa dan termasuk anak durhaka! Kemarahan ini lebih
bahaya terhadap
orang tua,
karena akan menyebabkan komplikasi kesehatan
yang berpotensi penyakit kronis seperti jantung, liver dikarenakan
menahan hati dan masih banyak lagi.
Marah terhadap sesama atau
sebaya
Ada
baiknya jika sikap pemarah itu dibuang sejauh mungkin dari diri kita. Jika sering marah maka sikap
tak akan berubah, yang mengakibatkan semua teman akan menjauh jika hal ini
terjadi maka akan menimbulkan keributan dan akhirnya saling membenci dan
dendam. Permusuhan tidak akan pernah menguntungkan siapapun sehingga hubungan
komunikasi terputus. Terputusnya silaturahim akan menimbulkan banyak efek salah
satunya putusnya jalan rezeki.
Dampak
amarah begitu terasa setelah semua
terjadi, sebenarnya kemarahan dapat ditekankan dan dialihkan. Kita dapat
menahan amarah dengan fokus pada sesuatu yang positif. Tujuannya untuk
menghambat datangnya amarah dan merubah perilaku lebih kontruksif. Secara
prinsip, kita perlu mencoba cara lain untuk lebih adaptif dalam menyelesaikan
kemarahan. Bisa dengan perbaiki proses pikir, relaksasi, komunikasi, muhasabah,
dan sering-seringlah membaca buku atau artikel yang bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar